SKETSA JAKARTA

Orang ceritai aku tentang Jakarta
gedung-gedung, monumen dan tugu bertahta megah
di hatiku: alangkah kaya tanahair Indonesia

Ini Jakarta tempatku beranak dan berumah
berisi mimpi, rahasia dan guha segala dusta
bagaimana aku di sini harus cari napkah?

Di mana saja aku diajak masuk lembaga
dipanggil rapat, debat dan hitung biaya
lalu saling bagi rizki nolnya entah berapa

Inilah Jakarta gelanggang tiap pribadi manusia
membidik kursi, pangkat, harta dan bekal haritua
di hatiku: bagaimana aku harus bisa mencipta?
—————————————————-

TENTANG HARI TUA

………..Buat Kirdjomuljo

Mati yang tak pernah pasrah dari puisi
Terlempar kata mengatap pada jaga
Alir yang tak pernah pisah dari hati
Mengantar raba tebar dera peristiwa

Atau kita bukan apa-apa dalam bercinta
Sayap rahasia agak ringan lewat bicara
Di tebaran angin dan ratapan ini
Nyanyian mimpi penat mendaki

Lalu aku mati entah di mana
Satu-satunya pesan, tanya orang Negara
Darah jiwa telah genap cerita
Bagi dunia kita cuma lajang kembara

Dari selubung biru kita beranjak pisah
Ketetapan haritua rendah terpasa duka
Bergelinding alir puisi dan tanah air
Kuisi kaca ini meletakkan tapal setia akhir

Mati yang tak pernah pasrah dari puisi
Terlempar kata mengatap pada jaga.